Dua
dari sepuluh hak anak berdasarkan Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1989 adalah
mendapatkan pendidikan dan akses kesehatan. Indonesia juga telah mengesahkan
konvensi tentang hak-hak anak melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1990,
sehingga tidak ada lagi alasan bagi anak-anak, khususnya anak-anak Indonesia
untuk kehilangan hak-haknya.
Pendidikan
dan kesehatan adalah dua hal dasar yang menjamin kesejahteraan kita sebagai
manusia. Meskipun akibat berbagai faktor, seringkali hal-hal mendasar ini tidak
mampu didapatkan sepenuhnya.
Surabaya Jersey Community (SJC) yang lebih dikenal sebagai komunitas bagi
kolektor jersey ternyata juga memahami esensi dari hak-hak dasar tersebut.
Selain menjadi wadah bagi kolektor jersey, komunitas ini juga aktif bergerak di
bidang sosial dan kemanusiaan. Kegiatan yang pernah berkontribusi langsung
terhadap pemenuhan akses pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak diantaranya kampanye Jersey Untuk Pendidikan, dan Khitanan Massal yang dilaksanakan setahun lalu.
Jersey Untuk Pendidikan
Jersey
Untuk Pendidikan merupakan program kampanye yang digagas oleh SJC bekerjasama
dengan Komunitas Cahaya Bunda untuk
membantu pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di bantaran
Kalimas Jembatan Merah, Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 4 Februari
tahun lalu. Komunitas Cahaya Bunda sendiri merupakan komunitas yang bergerak di
bidang sosial, khususnya pendidikan dan pemberdayaan perempuan dan anak-anak
jalanan dan/atau dhuafa. Komunitas
yang didirikan sejak tahun 2014 oleh Aisyah
Kalila dan rekan telah memiliki sekitar 75-80 anak asuh dengan berbagai
latar belakang kesehariannya, diantaranya dhuafa, pedagang asongan, dan yatim
piatu.
“Saya
berharap komunitas ini bisa membantu sebanyak-banyaknya anak-anak yang tinggal
di jalanan khususnya, anak dhuafa, anak yatim, untuk membentuk mereka dan
membantu mereka untuk mendapatkan hak-haknya, karena setiap anak Indonesia;
setiap anak di dunia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan,
kasih sayang, dan pembentukan moral… karena masa depan Indonesia ada di tangan
mereka; mereka juga anak kita; mereka tumpuan kita di hari tua,” ujar Aisyah.
Hasil
dari kampanye Jersey Untuk Pendidikan berupa 110 paket tas dan peralatan
sekolah untuk anak-anak di Komunitas Cahaya Bunda, pengadaan seragam sekolah
dan olahraga untuk anak didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Bunda, serta bantuan untuk kegiatan
buka bersama puluhan anak dan ibu binaan di Komunitas Cahaya Bunda saat bulan Ramadan.
Terkait harapannya untuk SJC, Aisyah berharap komunitas ini semakin berkembang dan menjadi lebih peduli dengan sesama, khususnya anak-anak tidak mampu dan anak-anak jalanan, serta tetap berkarya menghasilkan sesuatu yang bukan hanya bersifat hura-hura, tetapi juga edukatif dan konstruktif.
Terkait harapannya untuk SJC, Aisyah berharap komunitas ini semakin berkembang dan menjadi lebih peduli dengan sesama, khususnya anak-anak tidak mampu dan anak-anak jalanan, serta tetap berkarya menghasilkan sesuatu yang bukan hanya bersifat hura-hura, tetapi juga edukatif dan konstruktif.
“Saya
mengucapkan terima kasih kepada Surabaya Jersey Community atas perhatiannya kepada
anak-anak kami; telah meluangkan waktu, tenaga, serta materi untuk membantu
anak-anak kami. Sudah mampir ke sini membawa badut yang sudah lama anak-anak
kami tidak merasakan kebahagiaan dan keceriaan seperti tadi. Saya berharap
Surabaya Jersey Community tidak berhenti di sini saja, banyak membantu
komunitas lain, sehingga banyak yang merasakan manfaat atas perkumpulan yang
positif… tetap berkarya, dan bermanfaat untuk sesama,” pungkasnya saat itu.
Khitanan Massal
Selain mendukung pemenuhan hak
anak melalui pendidikan, SJC juga berkampanye untuk mendukung pemenuhan hak
anak terhadap pemenuhan akses kesehatan, dalam hal ini pelaksanaan khitan untuk
anak-anak yang tinggal di kolong Jembatan Dupak Surabaya dan sekitarnya.
Kegiatan khitan massal ini diikuti oleh sekitar 30 anak dan dilaksanakan di
Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah Surabaya pada tanggal 18 Desember 2018.
Sebagaimana dilansir dari Pediatrics Journal terbitan September 2012, volume 30, cetakan ketiga: sunat/khitan pada lelaki mengurangi bakteri yang menumpuk di sekitar saluran kemih. Penumpukan bakteri dapat mengakibatkan infeksi pada saluran kemih, dan pada pria dewasa, dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi menular seksual.
Bukan hanya khitan gratis, dalam kampanye yang bekerjasama dengan Team Sedekah Barokah dan Komunitas Red Jackets Sedekah Barokah, anak-anak juga mendapatkan perlengkapan sekolah, baju muslim, dan pemeriksaan kesehatan gratis sekali seminggu setelah pelaksanaan khitan. Menurut Ketua SJC, Yudha Mustopo, kerjasama dengan komunitas lain merupakan sinergi yang membuat kegiatan menjadi lebih mudah dalam menjalankannya, selain bisa mendapatkan sahabat-sahabat baru. Ia juga berharap semakin banyak komunitas yang menjalankan program sosial dan kepedulian terhadap sesama, khususnya anak-anak dan kaum dhuafa.
Bukan hanya khitan gratis, dalam kampanye yang bekerjasama dengan Team Sedekah Barokah dan Komunitas Red Jackets Sedekah Barokah, anak-anak juga mendapatkan perlengkapan sekolah, baju muslim, dan pemeriksaan kesehatan gratis sekali seminggu setelah pelaksanaan khitan. Menurut Ketua SJC, Yudha Mustopo, kerjasama dengan komunitas lain merupakan sinergi yang membuat kegiatan menjadi lebih mudah dalam menjalankannya, selain bisa mendapatkan sahabat-sahabat baru. Ia juga berharap semakin banyak komunitas yang menjalankan program sosial dan kepedulian terhadap sesama, khususnya anak-anak dan kaum dhuafa.
No comments:
Post a Comment