Artikel pertama setelah Lebaran :) Cukup lama setelah artikel terakhir kami. 12/08/2015 kemarin, kami
mendengar informasi yang pada dasarnya cukup mendadak, dimana –sebut saja- team
Ijo (yang mayoritas dihuni para pemain Persebaya Surabaya yang terakhir berlaga
di ISL) beruji coba melawan team dari Pasuruan (yang mayoritas dihuni para pemain Persekap Pasuruan).
Sekadar pemanasan memulai
kegiatan kami kembali (istilah kerennya: re-aktifasi) kami langsung menuju lapangan SIER di kawasan Rungkut Industri, Surabaya.
Dengan maksud mengambil beberapa foto dan update berita untuk Blog. Cukup menarik melihat kembali para pemain bertanding setelah
cukup lama mereka vakum secara infrastruktur maupun kompetisi.
|
Otavio Dutra bermain penuh 3 babak. |
|
Feri Ariawan (31) dan Fandi Eko Utomo (22). |
Memasuki lapangan sontak kami melihat wajah-wajah lama
seperti Otavio Dutra, Feri Ariawan, Fandi Eko Utomo dan tentunya coach Ibnu
Grahan. Yang cukup mengejutkan ialah adanya wajah-wajah baru yang sebelumnya jamak
kita temui di Persebaya 1927 seperti Rendi Irawan dan Fastabiqul Khoirot. Saat
penulis mencoba menanyakan langsung kepada yang bersangkutan apakah ada
tanda-tanda kepindahan, kompak mereka menjawab “Cuma ikut latihan aja mas,
sambil menjaga kondisi”.
|
Wajah Baru: Rendi Irawan turut meramaikan uji coba kemarin. |
|
|
|
|
Bersama Dutra dan Ibnu Grahan. |
Kami juga sempat bercengkerama dengan Otavio Dutra, yang
nampaknya masih ingat dengan perjumpaan kami sebelumnya -mengacu pada event
Corner Clean di Car Free Day Mei lalu- dimana ketika kami mendekati yang
bersangkutan setelah pertandingan, ia pun menyapa “Hallo apa kabar?! Ketemu lagi
kita”, dilanjutkan dengan menandatangani salah satu jersey
Persebaya koleksi kami, sebelum akhirnya banyak supporter lain yang menyerbunya untuk berfoto
bersama. Tanda tangan beberapa pemain lain seperti
Feri Ariawan, Fastabiqul Khoirot, dan tentunya Coach Ibnu Grahan tak lupa kami amankan. Ketika lapangan sudah sepi, obrolan
singkat tentang sepak bola tanah air antara kami dengan Coach Ibnu dan Otavio Dutra menjadi
menutup blusukan kami sore itu.
Kami berandai-andai dan besar berharap akan terjadinya
persatuan kembali persepakbolaan di Surabaya, dimana seluruh elemen team dan
para supporter-nya bersatu kuat rapat seperti yang telah kita rasakan dan selalu
kita rindukan. Tidak ada lagi Persebaya "asli-palsu" ataupun yang lainnya yang
turut memicu konflik. Kami rindu masa jaya itu. Sudah saatnya dulur...ini momen
yang pas! Semoga! Salam 1 Nyali, Wani!!! -SJC- #WaniMetu