|
Andik Vermansyah bersama Mat Halil. Mengenakan jersey home versi Liga. |
Lazimnya dalam
dunia jersey kita mengenal perbedaan varian jersey suatu tim dalam satu musim
berjalannya kompetisi. Umumnya kita pasti pernah mendengar istilah Original
Fans Version, Original Replica, Player to Replica, Player Issue, Match Issue,
Bench Worn, Dan tentunya tingkatan tertinggi dalam dunia jersey yaitu Matchworn.
|
Jersey Home versi Liga |
Seperti yang saya
sebutkan diatas bahwa jenis jersey tersebut diatas tentunya memiliki perbedaan
masing – masing disetiap detailnya. Mungkin dari sebagian besar kita semua
sudah mengetahuinya. Namun bukan ini yang hendak kita bahas secara spesifik.
Tema yang akan kita bahas ialah mengenai
keunikan dari jersey kebesaran tim kebanggaan Arek Suroboyo: Persebaya
Surabaya musim kompetisi 2008/09. Pada musim tersebut Persebaya
mengikuti kompetisi kasta kedua di Indonesia dibawah naungan federasi yang sah
pada saat itu, yaitu Divisi Utama atau pada saat itu dikenal dengan “Liga Esia”.
|
Jairon dengan Jersey home versi coppa |
Ya, karena pada saat itu
Liga Divisi Utama di sponsori oleh suatu perusahaan telekomunikasi milik
keluarga Bakrie tersebut. Selain itu Persebaya Surabaya juga mengikuti
kompetisi Piala Indonesia yang pada tahun tersebut lebih terkenal dengan nama “Coppa Dji Sam Soe” karena memang pada
tahun tersebut gelaran Piala Indonesia di sponsori oleh salah satu perusahaan
rokok terbesar di Indonesia.
|
Jersey Training |
Lazimnya sebuah
klub dalam setiap musim akan mengikuti dua kompetisi sekaligus dan sudah
selayaknya sebuah tim memiliki beberapa spare
jersey untuk setiap laganya. Namun uniknya Persebaya mensiasati hal
tersebut dengan menambah jenis jersey, bukan menambah banyaknya jumlah satuy
varian jersey. Bayangkan saja Persebaya memiliki 5 jenis jersey ditahun ini,
tidak seperti klub – klub peserta liga lainnya yang rata – rata hanya memiliki
3 jenis jersey yaitu home, away, dan
jersey latihan yang juga sering digunakan sebagai jersey ketiga apabila kondisi
diperlukan. Sepanjang pengamatan saya, kelima jenis jersey Persebaya pada musim
itu adalah : Home-Away (Liga Esia), Home-Away (Coppa Dji Sam Soe), dan satu
jenis jersey training.
|
Pemain Persebaya mengenakan jersey Away versi Liga. |
Karena pada musim
tersebut Persebaya menggunakan 5 jenis jersey jadilah bermacam–macam rupa
kita temui perbedaan dan spesifikasi masing-masing jersey tersebut. Beberapa
diantaranya dapat saya ulas sbb:
Crest (Emblem) PSSI, pada tiap jersey berbeda. Dari contoh jersey yang saya punya, masing-masing
memiliki crest yang berbeda. Konon crest seharusnya adalah jenis woven label karena itu sudah dipasok
dari PSSI selaku federasi yang menaungi liga. Karena jumlah yang diberikan oleh
PSSI sangat terbatas maka dibuatlah demikian oleh Persebaya dengan bordir
(berdasar info dari staff perlengkapan Persebaya pada saat itu). Berbeda lagi
dengan yang dijual resmi dan bebas disebuah toko olahraga terkemuka SS. Pada jersey ini bentuk lambang PSSI
sangatlah berbeda.
Crest (Emblem) Persebaya, pada tiap jersey berbeda. Dari contoh jersey yang saya punya masing –
masing memiliki crest yang berbeda. Konon crest seharusnya adalah jenis wovenlabel karena pada saat awal
kompetisi Persebaya sudah mempersiapkan wovenlabel untuk dipasang pada jersey Persebaya. Karena
pada saat itu pemesanan hanya sedikit dan terbatas maka dibuatlah demikian oleh
Persebaya dengan bordir (berdasar info dari staff perlengkapan Persebaya pada
saat itu, dan jersey ini hanya untuk latihan saja yang menggunakan crest bordir) “Alasan klasik menurut
saya, yaitu perhitungan yang kurang mantap Cak!” . Berbeda lagi dengan yang
dijual resmi dan bebas disebuah toko olahraga terkemuka “SS”. Pada jersey ini bentuk lambang Persebaya sangatlah berbeda.
Sponsor AIM Biscuits, pada setiap
jersey berbeda. Entah apa yang melatar belakangi ini karena pada saat bertemu
staff Persebaya tersebut saya belum menyadari adanya perbedaan sponsor pada AIM
Biscuits. Ada versi sablon dan ada versi bordir. Bisa jadi pada saat itu produsen kehabisan tinta sablon :)
Jenis Font Nomer Punggung, pada tiap jersey berbeda. Tidak ada model baku jenis font untuk jersey musim ini, sering kali berubah termasuk model penempatan huruf-per-huruf untuk nama pemain yang terkadang berbentuk horizontal, dan terkadang juga berbentuk curva. Untuk hal ini awalnya saya tak memperhatikan.
Namun setelah mendapat jersey dari kawan yang juga seorang alumni Persebaya,
saya mulai menyadarinya. Ya, mungkin pekerja bordir pada saat itu mulai mengantuk
dan lelah, atau malah bisa diasumsikan ingin membuat sebuah inovasi agar
berbeda antara jenis jersey yang satu dengan yang lain.
Mungkin sejauh ini, demikian saja yang bisa saya bagikan mengenai keunikan jersey
Persebaya pada musim tersebut. Mungkin ada yang menambahkan?! *Terlampir pula beberapa foto koleksi yang saya miliki hingga sekarang.
Forza SJC! Teko
Jersey dadi Seduluran!
SJC #WaniMetu
Sekilas Tentang Kontributor:
Artikel ini merupakan bentuk partisipasi dari seorang kawan kami, Nuskhi Bima. Penulis merupakan seorang kolektor jersey Ligina, banyak diantaranya mengoleksi jersey Persebaya berbagai musim.
SJC banyak berkorespondensi dengan penulis baik sebelum maupun sesudah Blog ini dipublikasikan. Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih anda dalam Blog ini.
-SJC-