Wednesday, May 20, 2015

Serba-Serbi Jersey 2008/09 Persebaya Surabaya

Andik Vermansyah bersama Mat Halil. Mengenakan jersey home versi Liga.

Lazimnya dalam dunia jersey kita mengenal perbedaan varian jersey suatu tim dalam satu musim berjalannya kompetisi. Umumnya kita pasti pernah mendengar istilah Original Fans Version, Original Replica, Player to Replica, Player Issue, Match Issue, Bench Worn, Dan tentunya tingkatan tertinggi dalam dunia jersey yaitu Matchworn.

Jersey Home versi Liga
Seperti yang saya sebutkan diatas bahwa jenis jersey tersebut diatas tentunya memiliki perbedaan masing – masing disetiap detailnya. Mungkin dari sebagian besar kita semua sudah mengetahuinya. Namun bukan ini yang hendak kita bahas secara spesifik.

Tema yang akan kita bahas ialah mengenai keunikan dari jersey kebesaran tim kebanggaan Arek Suroboyo: Persebaya Surabaya musim kompetisi 2008/09. Pada musim tersebut Persebaya mengikuti kompetisi kasta kedua di Indonesia dibawah naungan federasi yang sah pada saat itu, yaitu Divisi Utama atau pada saat itu dikenal dengan “Liga Esia”.

Jairon dengan Jersey home versi coppa
Ya, karena pada saat itu Liga Divisi Utama di sponsori oleh suatu perusahaan telekomunikasi milik keluarga Bakrie tersebut. Selain itu Persebaya Surabaya juga mengikuti kompetisi Piala Indonesia yang pada tahun tersebut lebih terkenal dengan nama “Coppa Dji Sam Soe” karena memang pada tahun tersebut gelaran Piala Indonesia di sponsori oleh salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.


Jersey Training
Lazimnya sebuah klub dalam setiap musim akan mengikuti dua kompetisi sekaligus dan sudah selayaknya sebuah tim memiliki beberapa spare jersey untuk setiap laganya. Namun uniknya Persebaya mensiasati hal tersebut dengan menambah jenis jersey, bukan menambah banyaknya jumlah satuy varian jersey. Bayangkan saja Persebaya memiliki 5 jenis jersey ditahun ini, tidak seperti klub – klub peserta liga lainnya yang rata – rata hanya memiliki 3 jenis jersey yaitu home, away, dan jersey latihan yang juga sering digunakan sebagai jersey ketiga apabila kondisi diperlukan. Sepanjang pengamatan saya, kelima jenis jersey Persebaya pada musim itu adalah : Home-Away (Liga Esia), Home-Away (Coppa Dji Sam Soe), dan satu jenis jersey training.

Pemain Persebaya mengenakan jersey Away versi Liga.

Karena pada musim tersebut Persebaya menggunakan 5 jenis jersey jadilah bermacam–macam rupa kita temui perbedaan dan spesifikasi masing-masing jersey tersebut. Beberapa diantaranya dapat saya ulas sbb:

Crest (Emblem) PSSI, pada tiap jersey berbeda. Dari contoh jersey yang saya punya, masing-masing memiliki crest yang berbeda. Konon crest seharusnya adalah jenis woven label karena itu sudah dipasok dari PSSI selaku federasi yang menaungi liga. Karena jumlah yang diberikan oleh PSSI sangat terbatas maka dibuatlah demikian oleh Persebaya dengan bordir (berdasar info dari staff perlengkapan Persebaya pada saat itu). Berbeda lagi dengan yang dijual resmi dan bebas disebuah toko olahraga terkemuka SS. Pada jersey ini bentuk lambang PSSI sangatlah berbeda.
                                                
Crest (Emblem) Persebaya, pada tiap jersey berbeda. Dari contoh jersey yang saya punya masing – masing memiliki crest yang berbeda. Konon crest seharusnya adalah jenis wovenlabel karena pada saat awal kompetisi Persebaya sudah mempersiapkan wovenlabel  untuk dipasang pada jersey Persebaya. Karena pada saat itu pemesanan hanya sedikit dan terbatas maka dibuatlah demikian oleh Persebaya dengan bordir (berdasar info dari staff perlengkapan Persebaya pada saat itu, dan jersey ini hanya untuk latihan saja yang menggunakan crest bordir) “Alasan klasik menurut saya, yaitu perhitungan yang kurang mantap Cak!” . Berbeda lagi dengan yang dijual resmi dan bebas disebuah toko olahraga terkemuka “SS”. Pada jersey ini bentuk lambang Persebaya sangatlah berbeda.

Sponsor AIM Biscuits, pada setiap jersey berbeda. Entah apa yang melatar belakangi ini karena pada saat bertemu staff Persebaya tersebut saya belum menyadari adanya perbedaan sponsor pada AIM Biscuits. Ada versi sablon dan ada versi bordir. Bisa jadi pada saat itu produsen  kehabisan tinta sablon :)

Jenis Font Nomer Punggung, pada tiap jersey berbeda. Tidak ada model baku jenis font untuk jersey musim ini, sering kali berubah termasuk model penempatan huruf-per-huruf untuk nama pemain yang terkadang berbentuk horizontal, dan terkadang juga berbentuk curva. Untuk hal ini awalnya saya tak memperhatikan. Namun setelah mendapat jersey dari kawan yang juga seorang alumni Persebaya, saya mulai menyadarinya. Ya, mungkin pekerja bordir pada saat itu mulai mengantuk dan lelah, atau malah bisa diasumsikan ingin membuat sebuah inovasi agar berbeda antara jenis jersey yang satu dengan yang lain.

Mungkin sejauh ini, demikian saja yang bisa saya bagikan mengenai keunikan jersey Persebaya pada musim tersebut. Mungkin ada yang menambahkan?! *Terlampir pula beberapa foto koleksi yang saya miliki hingga sekarang.
Forza SJC! Teko Jersey dadi Seduluran!
SJC #WaniMetu


Sekilas Tentang Kontributor:

Artikel ini merupakan bentuk partisipasi dari seorang kawan kami, Nuskhi Bima. Penulis merupakan seorang kolektor jersey Ligina, banyak diantaranya mengoleksi jersey Persebaya berbagai musim.

SJC banyak berkorespondensi dengan penulis baik sebelum maupun sesudah Blog ini dipublikasikan. Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih anda dalam Blog ini.
-SJC-

No comments:

Post a Comment