Saturday, August 13, 2016

Kaleidoskop Singkat SJC 2015 - Medio 2016

Yoopo kabare Rek!!!? Apik ta? Rasanya lega admin dapat kembali meluangkan waktu untuk menulis kembali artikel di blog ini. Begitu banyak proses yang kami lalui terutama secara offline. Berbagai perencanaan sudah mulai memasuki tahap finalisasi, dan semoga sebelum Tahun genap ini berakhir, SJC sudah akan mengaktualisasikannya dalam kegiatan dan sumbangsih nyata. Sebelumnya kami ingin sekali berbagi refleksi kegiatan-kegiatan kami dari 2015 hingga medio 2016. Merapat dulur!

Awal Tahun 2015 - Pencanangan Konsep dan Orientasi SJC

Kami lebih banyak melakukan kegiatan internal ketimbang eksternal. SJC mulai menggodok beberapa materi besar untuk diterapkan, sambil menapaktilasi jejak para legenda beserta jersey kebesarannya. Beberapa pemain telah kami temui, seperti Mat Halil, Uston Nawawi, Reynold Pieters, Djatmiko, Hartono, Danilo Fernando, Otavio Dutra, hingga Mursid Effendi dan banyak lainnya. Singkatnya bisa disebut sebagai masa perencanaan dan pencanangan. Namun yang paling signifikan di Quartal Pertama Tahun 2015 bagi kami ialah tercetusnya kampanye #WaniMetu yang dengan bangga masih kami gunakan sebagai semboyan pergerakan kami hingga sekarang ketika tulisan ini dimuat. Baca selengkapnya tentang kampanye kami tersebut di link artikel berikut: #WaniMetu!

Medio Tahun 2015 - Mencuatnya Nama Appareal MBB di Telinga Arek-Arek Suroboyo


Sejak pertengahan Tahun 2015, lebih banyak kami gunakan untuk kegiatan peliputan dan jurnalistik. Dari sekian liputan tersebut, tepatnya kisaran Juni-Juli, kami menangkap sebuah fenomena ketika ada satu nama appareal mencuat yang secara tidak langsung turut meningkatkan dinamika dan aktifitas para kolektor dan pecinta jersey di Surabaya. MBB atau Maniak Baju Bola, secara mengejutkan menjadi sponsor Persebaya Surabaya -yang pada saat itu akan melakoni laga persahabatan akbar menyambut ulang tahunnya yang ke-88- sebagai official team kit mereka. Sontak nama MBB mulai didengar dan diperhitungkan terkhusus di Surabaya akibat desain apiknya menggunakan perpaduan warna saturasi rendah hijau gelap-terang dan stripping horizontal, plus beberapa tagline yang menyatakan perjuangan Persebaya 1927, semisal yang terdapat di bagian pinggang belakang bawah yang bertuliskan "Pride Last Forever" dan detal-detail menarik lainnya.

Meskipun memiliki materi kain dan teknik printing, sublimasi dll yang terbilang tidak istimewa, MBB datang dengan ide segar dengan wacana pembaharuan jersey sebagai elemen pemererat hubungan antara sebuah team dengan supporter-nya, terutama Persebaya Surabaya yang pada saat itu masih kental dengan aroma revolusi dan re-emansipasi. Sekitar 35.000 pasang mata yang hadir pada pertandingan tersebut menjadi saksi sejarah lahirnya sebuah era appareal lokal yang melakukan langkah cerdas dengan meng-endors team yang memiliki basis supporter paling loyal di jagad sepakbola tanah air bahkan dunia.

Kesuksesan menarik minat ribuan supporter Persebaya dan bahkan Indonesia secara umum untuk membeli dan memakai produk MBB ditindaklanjuti dengan melanjutkan kerjasama mereka dengan Persebaya Surabaya. Lagi-lagi di dua laga eksebisi pada Piala Kemerdekaan Agustus-September 2015, MBB membuat desain baru, yang menurut pandangan kami merupakan sebuah terobosan, terutama dalam hal grafis di jersey Persebaya. Jika sebelumnya banyak menggunakan jersey templates, kali ini Persebaya "dimanjakan" dengan tampilan custom yang begitu Suroboyo. Kami menyoroti tampilan watermark sublimasi di bagian lengan yang menampilkan gambar logo kota Surabaya, yaitu Tugu Pahlawan dengan Suro dan Boyo melingkari. Dua jempol apabila boleh kami sematkan kepada MBB, lagi, terlepas dari material bahan yang digunakan. Hal ini pula yang turut mendasari pilihan SJC untuk mengenakan brand ini untuk home kit 2015 #WaniMetu.

Akhir Tahun 2015 - Aplikasi SJC #WaniMetu

Tur Anjangsana Bandung, Oktober 2015.
Nampaknya akhir 2015 menjadi tolak ukur dan big picture dari apa yang telah kami kerjakan disepanjang tahun ini. Kampanye #WaniMetu kami elaborasikan menjadi sesuatu yang lebih nyata dan menyentuh level yang lebih tinggi. Di awal Oktober misalnya, pada kegiatan ANJANGSANA 2015 kami melalang buana ke Kota Kembang Bandung untuk bersilaturahmi sambil bermain sepakbola melawan saudara-saudara kami dari KJB ( Komunitas Jersey Bandung). Tak berhenti sampai disitu, dilanjutkan dengan ANJANGSANA 2015 edisi kedua di tengah Bulan Oktober ketika kami mendapat lawatan dari kawan-kawan KJM (Komunitas Jersey Malang) ke Surabaya pada medio Oktober untuk melakukan pertandingan persahabatan dengan SJC, dan kami balas persaudaraan tersebut dengan bergantian melawat ke Lapangan Agrowisata, Batu, Malang yang memiliki pemandangan indah. Untuk artikelnya, Klik di sini: Anjangsana Bandung, Anjangsana Malang.

Pada akhirnya, kami berusaha merefleksikan dan merangkum kegiatan kami sepanjang 2015 yang tentu lekat dengan kegagalan, kesuksesan, suka, maupun duka. Kami berusaha menarik benang merah dari kesemuanya itu dan sadar betul bahwa 2015 merupakan tahun yang penuh dengan proses pendewasaan. Pendawasaan bagi kami sebagai komunitas, dan jelas tampak bahwa 2015 merupakan tahun konsepsi akan hal-hal yang lebih besar yang kami percaya akan terwujud apabila kami terus konsisten untuk bertumbuh.

Semester I 2016 - Elaborasi Ide Besar Selanjutnya

Dedy Sutanto dan Mat Halil menjadi bintang tamu Surabaya 1st Jersey Gathering.
Awal 2016, tepatnya di Bulan Maret kami memulai sebuah langkah untuk penggenapan resolusi di Tahun yang baru, yakni dengan mengadakan Surabaya 1st Jersey Gathering. Kami mengumpulkan kawan-kawan seperhobian untuk bergabung dan meramaikan hajatan pertama kami yang juga turut dihadiri tamu istimewa, Abah Mat Halil dan Dedy Sutanto.
Setalahnya kami melanjutkan untuk tetap ber-Anjangsana, yang pada beberapa kesempatan kami berusaha mengakrabkan diri ke kawan-kawan komunitas sepak bola di Surabaya. Mulai bermain bola dengan Komunitas S3 di Lapangan SIER Rungkut Industri yang berakhir dengan skor imbang 4-4, pertandingan persahabatan dengan kawan-kawan JCI Bojonegoro yang dimenangkan tim tamu dengan skor 2-5, hingga yang terakhir baru saja selesai ialah game segitiga bersama komunitas Football Boots Kaskus (FBK) dan Komunitas PMS di lapangan Jenggolo Sidoarjo, dimana SJC memenangkan dua game dengan skor 3-2 dan 2-0.
 
Juga di akhir Mei yang lalu kami dengan bangga bekerjasama dengan Komunitas Bonek Kampus. Sebuah acara yang dikemas apik memuat sejarah Persebaya melalui berbagai memorabilia bersejarah.

SJC tentu dengan sangat antusias dan apresiatif turut berpartisipasi dengan meminjamkan beberapa koleksi jersey untuk dipamerkan pada event tersebut. Acara sendiri dihadiri berbagai elemen supporter Persebaya -BoneMania- dan pelaku sepak bola Surabaya, sukses jaya! Salut untuk kawan-kawan Bonek Kampus. Dokmentasi selengkapnya akan kami publish di halaman Facebook kami, tetap update lur!

Menjelang berakhirnya semester I 2016, kawan-kawan dari media cetak KOMPAS juga turut memberikan perhatian kepada SJC, yang ditampilkan pada kolom Pojok Komunitas pada tanggal 16 Juni 2016, matursuwun kami ucapkan atas dukungan rekan-rekan media dalam proses tumbuh kembang kami. Klik di sini!

Tak salah rasanya kami menganggap 6 Bulan terakhir menjadi semacam manifestasi program dan kegiatan kami dan sekaligus tonggak untuk langkah berikutnya. Kami sedang dalam tahap pembicaraan untuk bekerjasama dengan beberapa pihak sponsor yang masuk dan ingin melakukan kerjasama dengan SJC di berbagai kegiatan kami kedepannya. Saksikan pula sekilas perbincangan SJC dengan media Koran Sindo yang membahas tentang visi dan misi kami (Klik di sini!). Tentu misi kami tetap sama lur, dan kami tetap berada di jalur sebagai komunitas berbasis memorabilia sepakbola yang mengedepankan unsur edukasi dengan instrumen-instrumen memorabilia sepak bola.

Kami sadar bahwa peran kami masih sangat kecil untuk persepakbolaan Surabaya yang begitu hiruk-pikuk akan sejarah dan prestasi. Kami sadar betul bahwa sepak bola di Surabaya bukan sekadar permainan dengan urusan mencetak gol, menang lalu beres. Sepak bola di Surabaya telah menjadi kultur, bahkan lebih ekstrem, telah bermutasi menjadi alat kontrol sosial di berbagai kalangan masyarakat di Surabaya. Oleh karena itu, kami selalu memohon segenap dukungan dari dulur-dulur sekalian atas apa yang kami kerjakan. Banyak rencana yang belum terwujud, namun kami selalu berusaha untuk itu. Berbekal banyak deliberasi, ratusan ide, dan semangat yang berapi-api, resolusi kami sederhana...2016 harus menjadi tahun yang monumental bagi SJC! Salam #WaniMetu -bjw/sjc-

No comments:

Post a Comment